Minggu, 15 Mei 2011

Manusia dan Kegelisahan

Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram
hatinya, selalu merasa kwatir tidak tenang, tidak sabar, cemas.
Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak
tentram hati maupun perbuatannya, merasa kwatir, tidak tenang dalam
tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Kegelisahan
hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik
seseorang dalam situai tertentu. Kegelisahan merupakan salah satu
ekspresi kecemasan. Karena itu dalam pengertian sehari-hari
kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekwatiran ataupun ketakutan.
Masalh kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah
frustasi, yang secara definisi
dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena pa yang
diinginkan tidak tercapai. Sigmund Freud ahli psikoanalisa
berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu
kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik dan kecemasan
moril.
v Kecemasan obyektif adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat
pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap
keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam utnuk
mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin
dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi
kecenderungan untuk menjadia takut kalau ia berada dekat dengan
benda-benda tertentu dalam keadaan tertentu dari lingkungan..
v Kecemasan neorotis timbul karena pengamatan tentang bahaya dari
naluriah Menurut Sigmund Freud kecemasan ini dibagi tiga macam yakni;
kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan,
bentuk ketakutan yang irasional (phobia) dan rasa takut lain karena
gugup, gagap dan sebaganya.
v Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi
memiliki bermacam=macam emosi atnra lain: iri, dengki, marah, gelisah,
cinta, rasa kurang. Semua itu merupakan sebagian dari pernyataan
individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat.
Sikap seperti itu sering membuat orang merasa kwatir, cemas, takut
gelisah dan putus asa.

Bila dikaji sebab-sebab orang gelisah adalah karena hakekatnya orang
takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman,
baik ancaman dari dalam maupun dari luar. Mengatasi kegelisahan ini
pertama-tama dimulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap
tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga
segala
kesulitan dapat kita atasi.

daftar pustaka ( Nugroho,widyo. dan muchji,achmad.,ilmu budaya dasar, universitas Gunadarma, 1996.)

Tidak ada komentar: