Rabu, 02 Januari 2013

Fenomena Sosial Tentang Banjir




Kutipan

JAKARTA, KOMPAS.com - Luapan Kali Krukut kembali menggenangi permukiman warga di Kampung Pulo, Pondok Labu, Jakarta Selatan. Tidak hanya di Kampung Pulo, luapan kali yang sama juga menggenangi permukiman warga di Kelurahan Petogogan dan Bangka.
"Naiknya sekitar jam enam sore kemarin sampai sedada. Sekarang sudah agak surut," kata Adi, warga RT 11 RW 03 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, saat ditemui Kompas.com, Sabtu (1/12/2012).


Pengartian Banjir

 Seperti kita ketahui Banjir merupakan sebuah fenomena alam yang sering terjadi disekitar kita atau dilingkungan masyarakat karena  terendamnya daratan akibat meluapnya volume air pada saat tertentu dan dapat disebut juga fenomena sosial yang sering terjadi disekitar kita.
Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air.  Dalam arti "air mengalir", kata ini juga dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya.

Banjir di Indonesia menurut para ahli hidrologi dibagi menjadi  3 (tiga), yaitu :

  1.  Karena sungainya meluap, biasanya terjadi akibat dari sungai tidak mampu lagi menampung aliran air yang ada disungai itu akibat debit airnya sudah melebihi kapasitas.
  1.  Banjir ini merupakan banjir yang terjadi akibat air yang berlebihan ditempat itu dan meluap juga ditempat itu. Pada saat curah hujan tinggi dilokasi setempat dimana kondisi tanah dilokasi itu sulit dalam melakukan penyerapan air (bisa karena padat, bisa juga karena kondisinya lembab,dan bisa juga karena daerah resapan airnya tinggal dikit) maka kemungkinan terjadinya banjir lokal akan sangat tinggi sekali.

  1.  Banjir akibat pasang surut air laut. Saat air pasang, ketinggian muka air laut akan meningkat, otomatis aliran air di bagian muara sungai akan lebih lambat dibandingkan bila saat laut surut. Selain melambat, bila aliran air sungai sudah melebihi kapasitasnya (ditempat yang datar atau cekungan) maka air itupun akan menyebar kesegala arah dan terjadilah banjir.

Faktor-faktor penyebab banjir adalah sebagai berikut :
  1. Faktor manusia
Penebangan pohon yang dilakukan banyak orang secara illegal menyebabkan berkurangnya resapan air sehingga dapat menyebabkan volume air yang mengalir kesungai atau dataran lebih rendah bertambah karena tidak ada lagi pohon yang meresap air.


Ketidak perdulian manusia juga sangat mempengaruhi fenomena banjir yang terjadi disekitar kita. Contohnya, “Pencemaran sungai menjadi salah satu faktor penyebab bencana banjir yang kerap terjadi di Jakarta. Hal itu disebabkan oleh sampah yang menumpuk dan kemudian menyumbat aliran sungai”( Penulis : Riana Afifah | Jumat, 13 Mei 2011 | 15:33 WIB (megapolitan.kompas.com)( Editor : Hertanto Soebijoto)).

  1. Faktor alam
Hujan lebat dapat menyebabkan banjir dan dapat membuat volume air sungai atau danau bertambah dan menyebabkan banjir disekitar wilayah tersebut.

Cara mencegah dan mengatasi banjir
  1. Jangan membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan sungai, menanam pohon untuk membantu resapan air.
Dalam mengatasi atau mencegah banjir dapt dilakukan dengan cara menjaja lingkungan sekitar tempat kita tinggal dengan cara tidak membuang smaph sembarangan, menjaga sungai dan tidak mencemari’a dengan membuang sampah sembarangan, menjaga sekitar aliran sungai, menanam pohon sebagai saranan yang membantu untuk meresap air hujan.
  1. Membersihkan sungai ,danau dan juga area disekitar sungai atau danau.
Dengan membersihkan sungai maka kedalaman air tidak menjadi berkurang dan tidak akan menyebabkan volume air menjadi meningkat.
  1. Membuat bendungan air untuk menampung sementara air.
Dengan membuat bendungan maka air hujan yang melewati aliran sungai dapat ditampung sementara agar tidak membuat volume air yang melewati sungai bertambah secara derastis. Dengan bandungan yang dibuat maka volume air yang melewati sungai dapat diatur agar tidak manyevbabkan abnjir.
  1. Membuat resapan air semaksimal mungkin disekitar kita.
Dengan membuat resapan air didaerah yang sering terjadi banjir dapat mengurangi volume air yang merendam wilayah tersebut dan bahkan jika resapan air yang dibuat sangan bagus atau tepat maka akan mengurangi resiko terjadinya banjir karena air akan diserap atau ditampung dalam resapan air tersebut dan tidak akan menyebabkan banjir.


Sumber : Diambil dari sumber 1 Januari 2013,(13.30).
http://megapolitan.kompas.com/read/2012/12/01/15552211/Banjir.Masih.Menggenangi.Kampung.Pulo

Tidak ada komentar: