Pengertian Tulisan / Karya
Ilmiah menurut para ahli
Menurut Munawar
Syamsudin (1994), tulisan ilmiah adalah naskah yang membahas suatu
masalah tertentu, atas dasar konsepsi keilmuan tertentu, dengan memilih metode
penyajian tertentu secara utuh, teratur dan konsisten.
Yamilah dan Samsoerizal (1994 : 90) memaparkan bahwa ragam karya ilmiah terdiri
atasbeberapa jenis berdasarkan fungsinya. Menurut pengelompokan itu , dikenal
ragam karya ilmiah seperti ; makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.
“Suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai
dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan,
penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan
sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11
Menurut Jones ( 1960 ) karangan ilmiah dibagi menjadi
dua,diantaranya :- Karangan ilmiah yang ditujukan kepada masyarakat tertentu ( profesional ) yang biasanya bersifat karya ilmia tinggi yang disebut dengan istilah karya ilmiah.
- Karangan ilmiah yng ditujukan kepada masyarakat umum yang disebut dengan istilah karangan ilmiah populer.
Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan sederhana mengenai pengertian karangan atau karya ilmiah, yaitu: Suatu tulisan dengan menggunakan cara tertentu yang teratur secara sistematis dan harus dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya dibuat dari oleh seseorang atau kelompok dari suatu hasil penelitian pengamatan.
Ciri – ciri dari karangan ilmiah :
- Menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi hukum alam pada situasi spesifik.
- Penulisannya cermat, tepat, dan benar serta tulus. Tidak memuat terkaan. Pernyataan-pernyataan tulus tanpa mengingat efeknya.
- Tidak mengejar keuntungan pribadi, yaitu tidak berambisi agar pembaca berpihak kepadanya.
- Tiap langkah direncanakan secara sistematis terkendali, secara konseptual dan prosedural.
- Tidak emotif, tidak menonjolkan perasaan. menyajikan sebab-akibat dan pengertian/pemahaman. Kata-katanya mudah dikenali. Alasan-alasan yang dikemukakan indusif, mendorong untuk menarik kesimpulan tidak terlalu tinggi dan bukan ajakan.
- Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa pendukung kecuali dalam hipotesis kerja.
- Ditulis secara tulus, dan memuat hanya kebenaran. Tidak dengan keraguan.
- Tidak argumentatif. Kesimpulan jelas, tetapi penulisnya membiarkan fakta berbicara sendiri.
- Tidak persuasif yang dikemukakan fakta dan aplikasi hukum alam kepada problem-problem spesifik. Tujuan karangan yang ilmiah itu untuk mendorong pembaca merubah pendapat tetapi tidak melalui ajakan, argumentasi, sanggahan dan protes, tetapi membiarkan fakta-fakta berbicara sendiri.
- Tidak melebih-lebihkan sesuatu. Hanya disajikan kebenaran fakta.
Keriteria Tulisan atau Karya Ilmiah
Suatu karangan atau
karya ilmiah harus memenuhi standar penelitian ilmiah yang mampu mengungkapkan
cara berfikir seorang mahasiswa dalam hal :
- Harus mengamati fenomena empiris, mengindentifikasi, merumuskan dan mampu menjawab suatu masalah penelitian.
- Harus melakukan prosedur dan standar penelitian ilmiah yang tepat dan benar dalam rangka menjawab permasalahan penelitian yang telah dirumuskan.
- Harus membuat laporan hasil penelitian sesuai dengan standar penulisan ilmiah secara sistematis.
- Harus menggunakan minimal masing-masing 1 (satu) jurnal baik Jurnal Nasional maupun jurnal internasional sebagai landasan berpikir.
Syarat Tulisan Ilmiah
Suatu tulisan dari hasil penelitian,
pengamatan, ataupun peninjauan dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat sebagai
berikut :
- Penulisannya harus berdasarkan hasil dari suatu penelitian
- Pembahasan masalah harus objektif dan sesuai dengan fakta
- Karangan itu mengandung masalah yang sedang dicari pemecahannya baik dalam penyajian maupun dalam pemecahan masalah digunakan metode tertentu
- Bahasa yang digunakan sebaiknya harus benar, jelas, ringkas, dan tepat sehingga tidak membuat pembaca salah dalam mengartikan atau salah mentafsir
Tahap 1. Pengumpulan Bahan
Kerangka karangan ilmiah yang
tersusun dengan baik dan teratur akan membuat kegiatan pengumpulan bahan
menjadi terarah, jelas, dan teratur. Bahan yang harus dikumpulkan bergantung pada jenis dan topik karangan
ilmiah. Jika karangan ilmiah yang ditulis bersifat factual, maka bahan yang
paling banyak dibutuhkan fakta-fakta. Jika yang ditulis bersifat teoritis atau
konseptual, maka bahan yang paling banyak dibutuhkan berupa teori-teori atau
konsep-konsep. Jika yang ditulis merupakan perpaduan keduanya, maka bahan yang
dibutuhkan berupa fakta dan teori.
Setelah selesai dilaksanakan
pengumpulan bahan, langkah selanjutnya adalah melaksanakan penulisan draf. Ini
didahului oleh kegiatan menetapkan organisasi atau format, model pengungkapan,
dan bahasa karangan ilmiah yang akan digunakan. Dalam melaksanakan kegiatan ini
kerangka tulisan dikembangkan, dijabarkan dan diuraikan menjadi kalimat-kalimat
dan paragraph-paragraf sehingga menjadi wacana yang berisi suatu gagasan.
Pengembangan, penjabaran dan penguraiannya bias dilakukan dengan cara menulis
bagian pendahuluan, bagian inti, dan bagian penutup tulisan.
Tahap 3. Penulisan Bagian Pendahuluan
Bagian pendahuluan karangan
ilmiah berisi penjelasan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan.
Pendahuluan ini umumnya berfungsi mengenalkan topik, memberikan latar belakang,
memberikan petunjuk rencana tulisan secara keseluruhan dan atau menarik minat
pembaca. Untuk itu, penulisan bagian pendahuluan dapat dilakukan dengan berbagai
cara. Ada tiga cara lazim digunakan untuk menulis bagian pendahuluan, yaitu (a)
pendahuluan dimulai dengan sesuatu yang diketahui bersama (pengetahuan umum)
atau teori (konsep) yang relevan dengan topic yang akan ditulis, (b)
pendahuluan yang dimulai dengan pertanyaan retoris yang diperkirakan dapat
mengantarkan pembaca kepada masalah atau topic yang dibahasa dalam tulisan, dan
(c) pendahuluan yang dimulai dengan kutipan orang terkemuka, ungkapan atau
slogan terkenal, dan teori atau pendapat terkenal. Dengan salah satu dari tiga
cara tersebut, selanjutnya dapat ditulis masalah dan tujuan penulisan karya
ilmiah.
Tahap 4. Penulisan Bagian Inti
Setelah pendahuluan berhasil anda
tulis, lahkah selajutnya yang harus anda kerjakan adalah menuliskan bagian
inti. Ini merupakan bagian klimaks atau puncak penulisan karya ilmiah. Dalam
bagian inilah gagasan dikembangkan dan bahan –bahan yang tersedia dirakit atau
diuntaikan menjadi sebuah karangan ilmiah yang baik, utuh, dn padu. Oleh karena
itu disinal pengembangan paragraph atau wacana dilakukan. Ada berbagai teknik
yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan topic dan merakit bahan-bahan yang
tersedia. Teknik itu antara lain, teknik klasifikasi, teknik interpretasi,
teknik hubungan sebab akibat, teknik persamaan dan perbedaan teknik analogi dan
teknik pemecahan masalah. Penggunaan berbagai macam teknik tersebut bersifat
saling melengkapi. Dlam sebuah karangan ilmiah dapat digunakan berbagai teknik
tersebut secara serempak
Tahap 5. Penulisan Bagian Penutup
Bagain penutup ini dapat diumpamakan
sebagai gong yang menandai berakhirnya penulisan karya ilmiah. Penulisan bagian
penutup ini dapat dilakukan dengan teknik: (1) penegasan kembali atau rangkuman
yang inti penulisan tanpa disertai oleh simpulan, (2) penarikan kesimpulan dari
apa yang telah dituliskan dalam bagian inti, dan (3) pemberian implikasi dan
atau rekomendasi terkait dengan masalah-masalah yang telah dibahas dalam
karangan ilmiah yang anda buat.
Setelah draf karangan ilmiah
selesai di tulis, langkah terakhir yang dikerjakan oleh seorang penulis adalah
memperbaiki draf. Dalam perbikan draf karangan ilmiah setidaknya perlu
dilakukan kegiatan (1) menyunting bahasa, isi, model pengungkapan, dan format
karangan ilmiah, (2) merombak kalimat-kalimat dan paragraph yamh naïf dan pedant
menjadi kalimat dan paragraph yang enak dibaca. (3) memperbaiki daya tarik
model pengungkapan, dan (4) menyegarkan tulisan dengan ilustrasi yang menarik.
Perbaikan draf ini dapat anda lakukan sendiri sebagai penulis atau bila perlu
mintalah bantuan pada prang lain yang memang mumpuni di bidang penyuntingan.
Demikianlah sedikit tahapan membuat karya ilmiah yang dapat kami sampaikan
mudah-mudahan bermanfaat buat Anda.
Langkah-langkah dalam
menulis tulisan atau karya ilmiah
Langkah-langkah
penulisan karya ilmiah pada umumnya meliputi empat tahapan, yaitu :
- Perumusan Masalah
Dalam membuat
suatu tulisan atau karya ilmiah kita harus menentukan apa yang harus kita bahas
untuk dijadikan suatu karangan atau karya ilmiah. Untuk menentukan hal itu kita
harus mengetahui atau mencari informasi permasalahan apa yang dapat kita ambil
untuk menjadi karangan yang sesuai dengan kemampuan kita. Pada dasarnya banyak
hal yang dapat menjadi acuan atau dasar dari permasalahan yang dapat kita ambil
seperti permasalahan relevansi pendidikan, kemiskinan, lingkungan hidup,
sosialisasi politik, suksesi kepemimpinan nasional, ketergantungan di bidang
teknologi, dampak negatif proses industrialisasi, dan yang lain.
Dalam menentukan
permasalahan yang kita akan ambil ada hal-hal yang harus diperhatikan yaitu:
- Permasalahannya yang akan kita ambil atau tulis harus sesuatu yang baru dan sedang banyak dibicarakan atau dicari oleh banyak orang.
- Permasalahannya yang kita tulis sebisa mungkin sesuai dengan minat dan disiplin ilmu yang kita tekuni, sehingga kita lebih mudah untuk membuat tulisan dan mempertanggung jawabkannya.
- Pengembangan Hipotesis
Dalam membuat Tulisa atau karya tulis kita harus memperluas
hipotesis yang kita miliki agar kita dapat memberikan berbagi solusi pemecahan
masalah yang kita ambil. Fungsi utama hipotesis dalam karya tulis ilmiah ialah
untuk mengarahkan imajinasi ilmiah kita agar bisa mengantisipasi apa yang akan
terjadi jika kita berupaya memecahkan permasalahan yang kita hadapi dengan
pendekatan-pendekatan tertentu.
- Pengumpulan dan Analisis Data
Dalam tulisan atau karya ilmiah pengumpulan data sangat diperlukan untuk memperkuat hipotesis
yang kita buat agar meyakinkan para pembaca mengenai solusi dari pemecahan
masalah yang kita buat. Jika kita dapat menyakjikan data yang memadai maka
karya tulis kita akan menjadi lengkap
dan dapat menjadi hal yang menjadikan acuan untuk para pembaca mempercayainya.
- Pengujian Hipotesis.
Dalam pengujian hipotesis ini bermaksud untuk menentukan
posisi penulis berkaitan dengan permasalahan yang dibahas. Pada tahap ini
tercapailah tujuan pembahasan, sehingga
dalam tahap ini penulis harus bisa memaparkan dengan jelas apakah hipotesis
yang diajukan ditolak atau diterima. Untuk bisa melakukan pembahasan dengan
akurat, kita sebaiknya banyak membaca teori-teori dan hasil-hasil penelitian
yang terkait dengan topik karya tulis kita. Dengan berbuat demikian berarti
kita telah mengambil dan menentukan posisi ilmiah bagi diri kita sendiri. Selanjutnya kita perlu menyimpulkan inti
karya tulis kita, memberikan saran
atau himbauan, sesuai dengan temuan karya tulis kita
tersebut.
Tujuan Tulisan atau karya ilmiah
- Tujuan dari suatu penulisan atau karangan ilmiah adalah sebagai berikut :
- Untuk meelatih kemampuan dasar dalam melakukan penelitian.
- Menumbuhkan etos kerja ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga bukan hanya sebagai konsumen ilmu pengetahuan, namun juga bisa menjadi produsen (penghasil) pemikiran serta mampu membuat karya tulis di bidang ilmu pengetahuan, khususnya selesai melakukan penelitian.
- Sebagai sarana atau tempat pelatihan mengungkap pemikiran maupun hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang metolodologis dan sistematis.
- Untuk menunjukan atau membuktikan keahlian dan pengetahuan ilmiah yang di miliki mahasiswa untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan mendapatkan pendidikan dan pengetahuan dari jurusannya.
- Karya ilmiah yang sudah di tulis di harapkan mampu menjadi sarana informasi pengetahuan antara sekolah dan masyarakat, serta bagi orang-orang yang berminat untuk membacanya.
Manfaat Karya Ilmiah
Dalam menuliskan
suatu karangan atu karya ilmiah terdapat beberapa manfaat, yaitu:
- Meningkatkan data secara jelas dan sistematis serta pengorganisasian fakta.
- Melatih untuk mengembangkan ketrampilan membaca dan memahami yang efektif.
- Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber.
- Menambah ilmu pengetahuan atau memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.
- Mendapat kepuasan tersendiri atau memperoleh kepuasan intelektual.
Penyajian karya tulis ilmiah itu menyajikan fakta objektif secara sistematis, cermat, tepat, tulus dan benar. laporan tertulis yang diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Sumber : (diambil dari sumber 12-01-2013 jam 21.25 WIB)
PENULISAN KARYA ILMIAH Oleh: Dr. SUGIHARSONO, M.Si. ( Dosen FISE- UNY Yogyakarta)