Minggu, 27 Maret 2011

Manusia dan Harapan

Manusia dan Harapan (IBD)

Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan berarti
manusia itu hati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun
mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan bergantung pada pengetahuan, engalaman, lingkungan hidup dan
kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan
tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus
berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun
kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka
perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan
cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk,
sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintar. Antara harapan
dan cita-cita terdapat persamaan yaitu: keduanya menyangkut masa depan
karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan
orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat. Menurut
kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia
langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni ditengah suatu
keluarga dan anggota masyarakat lainnya. Ada dua hal yang mendorong
manusia hidup dalam pergaulan manusia lain yaitu dorongan kodrat dan
dorongan kebutuhan hidup. Menurut Maslow sesuai dengan kodrat dan
dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada
hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan
manusia itu adalah :
1. kelansungan hidup
2. keamanan
3. hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
4. diakui lingkungan

Tidak ada komentar: