PERKEMBANGAN TELEMATIKA DAN
KAITANNYA DENGAN KOMPUTER
Pada zaman dahulu, telematika belum
berkembang sangat pesat dinegara Indonesia, Indonesia termasuk dalam negara
tertinggal, tapi dengan seiring perkembangan zaman, Indonesia mengalami
kemajuan yang sangat pesat karena telah banyak bermuculan produk-produk IT yang
lebih kecil, cepat, dan efisien dengan format-format unik yang berbeda dan
muktahir. Misalnya, teknologi perakitan prosessor yang sudah bisa memfrabikasi
hingga ukuran 40nm, telepon selular dengan koneksi wifi, notebook dengan ukuran
lebih kecil sehingga memudahkan keleluasaan mobilitas bagi penggunanya dan
sedangkan teknologi mukthir adalah teknologi automobile systems yang
menggabungkan Global Positioning System (GPS) dan komunikasi nirkabel lainnya
untuk mengetahui lokasi jalan, dan sekarang ini yang sedang populer juga banyak
dicari dan digunakan oleh masyarakat yaitu smartphone dan juga tablet PC.
Smartphone ini merupakan telepon selular dengan system operasi didalamnya
adalah android. Dengan kecanggihan smartphone ini aplikasi-aplikasi yang biasa
digunakan atau hanya bisa digunakan di dalam komputer itu bisa digunakan
didalam smartphone ini. Tablet pc, ini merupakan komputer portable berbentuk
buku. Memiliki layar sentuh atau teknologi tablet digital yang memungkinkan
pengguna komputer mempergunakan stylus atau pulpen digital selain keyboard
ataupun mouse komputer.
DEFINISI TELEMATIKA
Istilah telematika
sering dipakai untuk beberapa macam bidang, sebagai contoh adalah:
• Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai
Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications
Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan
pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan
telekomunikasi.
• Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem
Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian
integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication
technology).
Di dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Telematika. Kata telematika berasal
dari istilah dalam bahasa Perancis TELEMATIQUE yang merujuk pada bertemunya
sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Istilah telematika
merujuk pada hakekat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari
perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika. Istilah
Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi
perangkat-perangkat pengolah informasi. Para praktisi menyatakan bahwa
TELEMATICS adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION and INFORMATICS sebagai
wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics
juga dikenal sebagai {the new hybrid technology} yang lahir karena perkembangan
teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi
telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan
istilah konvergensi. Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari isu
konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu.
Bidang-bidang dalam telematika:
Dalam hal informasi dan pelayanan,
telematika juga erat kaitannya dengan komputer, yaitu:
E-goverment
merupakan pemanfaatan telematika dalam bidang pemerintahan. Dalam e-goverment
telematika lebih kepada membantu dalam konteks pembangunan. Baik negara maju
maupun berkembang, telematika digunakan dalam beberapa sektor seperti
menurunkan biaya untuk mengakses informasi, berkomunikasi dan melaksanakan
berbagai kegiatan transportasi.
Prinsip ecommerce tetap pada
transaksi jual beli. Semua proses transaksi perdagangan dilakukan secara
elektronik. Dengan e-commerce, penjual atau perusahaan dagang dapat menjalankan
fungsinya melalui sarana internet yang tujuannya adalah memberikan
pelayanan proses transaksi sekaligus lebih mudah dan dapat diakses (dibaca)
oleh komputer dari mana saja.
E-learning
merupakan singkatan dari Elektronic Learning, merupakan cara baru dalam proses
belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai
sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. E-learning dalam arti luas
bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di media elektronik (internet) baik
secara formal maupun informal. E-learning secara formal misalnya adalah
pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah
diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait
(pengelola e-learning dan pembelajar sendiri).
Berbagai macam layanan Telematika
antara lain :
• Layanan Telematika dibidang Informasi
Penggunaan teknologi telematika dan
aliran informasi harus selalu ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, termasuk pemberantasan kemiksinan dan kesenjangan, serta
meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, teknologi telematika juga
harus diarahkan untuk menjembatani kesenjangan politik dan budaya serta
meningkatkan keharmonisan di kalangan masyarakat. Wartel dan Warnet
memainkan peranan penting dalam masyarakat. Warung Telekomunikasi dan Warung
Internet ini secara berkelanjutan memperluas jangkauan pelayanan telepon dan
internet, baik di daerah kota maupun desa, bagi pelanggan yang tidak memiliki
akses sendiri di tempat tinggal atau di tempat kerjanya. Oleh karena itu
langkah-langkah lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan jangkauan dan
kandungan informasi pelayanan publik, memperluas pelayanan kesehatan dan
pendidikan, mengembangkan sentra-sentra pelayanan masyarakat perkotaan dan
pedesaan, serta menyediakan layanan “e-commerce” bagi usaha kecil dan menengah,
sangat diperlukan. Dengan demikian akan terbentuk Balai-balai Informasi. Untuk
melayani lokasi-lokasi yang tidak terjangkau oleh masyarakat.
• Layanan Telematika dibidang
Keamanan
Layanan ini menyediakan fasilitas
untuk memantau dan memberikan informasi bila ada sesuatu yang berjalan tidak
seharusnya. Layanan ini dapat mengurangi tingkat pencurian dan kejahatan.
Seperti contohnya dengan menggunakan Firewall dan juga anti virus yang ada.
•Layanan Context Aware dan
Event-Based
Di dalam ilmu komputer menyatakan
bahwa perangkat komputer memiliki kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan
sekitarnya berdasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan di
dalam perangkat. Gagasan inilah yang diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994
dengan istilah context-awareness. Context-awareness adalah kemampuan layanan
network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang
relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan
layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat
digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user,
jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user. Sebagai contoh : ketika
seorang user sedang mengadakan rapat, maka context-aware mobile phone yang
dimiliki user akan langsung menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan rapat dan
akan menolak seluruh panggilan telepon yang tidak penting. Dan untuk saat ini,
konteks location awareness dan activity recognition yang merupakan bagian dari
context-awareness menjadi pembahasan utama di bidang penelitian ilmu komputer.
• Layanan Perbaikan Sumber
Layanan perbaikan sumber yang
dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya manusia (SDM). SDM
telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan
telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola, pengembang, pendidik,
dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan
masyarakat pada umumnya.
Konsep pengembangan sumber daya
manusia di bidang telematika ditujukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas
dan pendayagunaan SDM telematika dengan tujuan untuk mengatasi kesenjangan
digital, kesenjangan informasi dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan optimal.
KESIMPULAN
Di
era modern ini tampaknya penampilan dan materi menggusur etika dan asaz
kepatutan dalam pergaulan remaja. Apalagi di era digital seperti sekarang ini
dimana anak dan remaja tidak harus berhadapan muka dengan “teman digital”.
Sosialisasi dan pertemanan itu saat ini sedang mewabah menggunakan twitter,
facebook, friendster, dan sebagainya. Semua data, informasi dan foto diri
menjadi konsumsi publik untuk dijadikan modal pertemanan. Dalam era informasi
bebas tersebut tampaknya setiap remaja dapat mengeluarkan pendapat dan
berkomunikasi dengan sesamanya yang dapat menjadi konsumsi masyarakat umum. Adapun
contoh lain yakni maraknya panggung politik demokrasi menghiasi negeri ini,
membuat para calon dan kandidat beserta tim sukses ataupun simpatisannya
kembali ke kata ”mau tidak mau” harus berkampaye via eletronik(internet) guna
menyeimbangkan kampaye lansung yang memungkinkan dari dor to dor, hal ini tentu
bertujuan guna menyuarakan visi dan misi mereka hingga merambah kalangan umum
dan dunia Maya secara luas.
Sumber:
http://www.gudangmateri.com/2010/08/perkembangan-telematika-di-indonesia.html