Sabtu, 19 Januari 2013

Pengertian Tulisan Karya Ilmiah



Pengertian Tulisan / Karya Ilmiah menurut para ahli 
Menurut Munawar Syamsudin (1994), tulisan ilmiah adalah naskah yang membahas suatu masalah tertentu, atas dasar konsepsi keilmuan tertentu, dengan memilih metode penyajian tertentu secara utuh, teratur dan konsisten.
Yamilah dan Samsoerizal (1994 : 90) memaparkan bahwa ragam karya ilmiah terdiri atasbeberapa jenis berdasarkan fungsinya. Menurut pengelompokan itu , dikenal ragam karya ilmiah seperti ; makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.
“Suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11
Menurut Jones ( 1960 ) karangan ilmiah dibagi menjadi dua,diantaranya :
  1. Karangan ilmiah yang ditujukan kepada masyarakat tertentu ( profesional ) yang biasanya bersifat karya ilmia tinggi yang disebut dengan istilah karya ilmiah.
  2. Karangan ilmiah yng ditujukan kepada masyarakat umum yang disebut dengan istilah karangan ilmiah populer.


Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan sederhana mengenai pengertian karangan atau karya ilmiah, yaitu: Suatu tulisan dengan menggunakan cara tertentu yang teratur secara sistematis dan harus dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya dibuat dari oleh seseorang atau kelompok dari suatu hasil penelitian pengamatan.


Ciri – ciri dari karangan ilmiah :
  1. Menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi hukum alam pada situasi spesifik.
  2. Penulisannya cermat, tepat, dan benar serta tulus. Tidak memuat  terkaan. Pernyataan-pernyataan tulus tanpa mengingat efeknya.
  3. Tidak mengejar keuntungan pribadi, yaitu tidak berambisi agar pembaca berpihak kepadanya.
  4. Tiap langkah direncanakan secara sistematis terkendali, secara konseptual dan prosedural.
  5. Tidak emotif, tidak menonjolkan perasaan. menyajikan sebab-akibat dan pengertian/pemahaman. Kata-katanya mudah dikenali. Alasan-alasan yang dikemukakan indusif, mendorong untuk menarik kesimpulan tidak terlalu tinggi dan bukan ajakan.
  6. Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa pendukung kecuali dalam hipotesis kerja.
  7. Ditulis secara tulus, dan memuat hanya kebenaran. Tidak dengan keraguan.
  8. Tidak argumentatif. Kesimpulan jelas, tetapi penulisnya membiarkan fakta berbicara sendiri.
  9. Tidak persuasif yang dikemukakan fakta dan aplikasi hukum alam kepada problem-problem spesifik. Tujuan karangan yang ilmiah itu untuk mendorong pembaca merubah pendapat tetapi tidak melalui ajakan, argumentasi, sanggahan dan protes, tetapi membiarkan fakta-fakta berbicara sendiri.
  10. Tidak melebih-lebihkan sesuatu. Hanya disajikan kebenaran fakta.

Keriteria Tulisan atau Karya Ilmiah
Suatu karangan  atau karya ilmiah harus memenuhi standar penelitian ilmiah yang mampu mengungkapkan cara berfikir seorang mahasiswa dalam hal :
  1. Harus mengamati fenomena empiris, mengindentifikasi, merumuskan dan mampu menjawab suatu masalah penelitian.
  2. Harus melakukan prosedur dan standar penelitian ilmiah yang tepat dan benar dalam rangka menjawab permasalahan penelitian yang telah dirumuskan.
  3. Harus membuat laporan hasil penelitian sesuai dengan standar penulisan ilmiah secara sistematis.
  4. Harus menggunakan minimal masing-masing 1 (satu) jurnal baik Jurnal Nasional maupun jurnal internasional sebagai landasan berpikir.

Syarat Tulisan Ilmiah
 Suatu tulisan dari hasil penelitian, pengamatan, ataupun peninjauan dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat sebagai berikut :
  1. Penulisannya harus berdasarkan hasil dari suatu penelitian
  2. Pembahasan masalah harus objektif dan sesuai dengan fakta
  3. Karangan itu mengandung masalah yang sedang dicari pemecahannya baik dalam penyajian maupun dalam pemecahan masalah digunakan metode tertentu
  4. Bahasa yang digunakan sebaiknya harus benar, jelas, ringkas, dan tepat sehingga tidak membuat pembaca salah dalam mengartikan atau salah mentafsir

Tahap – tahap dalam pembuatan karangan ilmiah :
Tahap 1. Pengumpulan Bahan

Kerangka karangan ilmiah yang tersusun dengan baik dan teratur akan membuat kegiatan pengumpulan bahan menjadi terarah, jelas, dan teratur. Bahan yang harus dikumpulkan bergantung pada jenis dan topik karangan ilmiah. Jika karangan ilmiah yang ditulis bersifat factual, maka bahan yang paling banyak dibutuhkan fakta-fakta. Jika yang ditulis bersifat teoritis atau konseptual, maka bahan yang paling banyak dibutuhkan berupa teori-teori atau konsep-konsep. Jika yang ditulis merupakan perpaduan keduanya, maka bahan yang dibutuhkan berupa fakta dan teori. 

Tahap 2. Penulisan Draf
Setelah selesai dilaksanakan pengumpulan bahan, langkah selanjutnya adalah melaksanakan penulisan draf. Ini didahului oleh kegiatan menetapkan organisasi atau format, model pengungkapan, dan bahasa karangan ilmiah yang akan digunakan. Dalam melaksanakan kegiatan ini kerangka tulisan dikembangkan, dijabarkan dan diuraikan menjadi kalimat-kalimat dan paragraph-paragraf sehingga menjadi wacana yang berisi suatu gagasan. Pengembangan, penjabaran dan penguraiannya bias dilakukan dengan cara menulis bagian pendahuluan, bagian inti, dan bagian penutup tulisan.

Tahap 3. Penulisan Bagian Pendahuluan
Bagian pendahuluan karangan ilmiah berisi penjelasan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan. Pendahuluan ini umumnya berfungsi mengenalkan topik, memberikan latar belakang, memberikan petunjuk rencana tulisan secara keseluruhan dan atau menarik minat pembaca. Untuk itu, penulisan bagian pendahuluan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Ada tiga cara lazim digunakan untuk menulis bagian pendahuluan, yaitu (a) pendahuluan dimulai dengan sesuatu yang diketahui bersama (pengetahuan umum) atau teori (konsep) yang relevan dengan topic yang akan ditulis, (b) pendahuluan yang dimulai dengan pertanyaan retoris yang diperkirakan dapat mengantarkan pembaca kepada masalah atau topic yang dibahasa dalam tulisan, dan (c) pendahuluan yang dimulai dengan kutipan orang terkemuka, ungkapan atau slogan terkenal, dan teori atau pendapat terkenal. Dengan salah satu dari tiga cara tersebut, selanjutnya dapat ditulis masalah dan tujuan penulisan karya ilmiah.

Tahap 4. Penulisan Bagian Inti
Setelah pendahuluan berhasil anda tulis, lahkah selajutnya yang harus anda kerjakan adalah menuliskan bagian inti. Ini merupakan bagian klimaks atau puncak penulisan karya ilmiah. Dalam bagian inilah gagasan dikembangkan dan bahan –bahan yang tersedia dirakit atau diuntaikan menjadi sebuah karangan ilmiah yang baik, utuh, dn padu. Oleh karena itu disinal pengembangan paragraph atau wacana dilakukan. Ada berbagai teknik yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan topic dan merakit bahan-bahan yang tersedia. Teknik itu antara lain, teknik klasifikasi, teknik interpretasi, teknik hubungan sebab akibat, teknik persamaan dan perbedaan teknik analogi dan teknik pemecahan masalah. Penggunaan berbagai macam teknik tersebut bersifat saling melengkapi. Dlam sebuah karangan ilmiah dapat digunakan berbagai teknik tersebut secara serempak

Tahap 5. Penulisan Bagian Penutup
Bagain penutup ini dapat diumpamakan sebagai gong yang menandai berakhirnya penulisan karya ilmiah. Penulisan bagian penutup ini dapat dilakukan dengan teknik: (1) penegasan kembali atau rangkuman yang inti penulisan tanpa disertai oleh simpulan, (2) penarikan kesimpulan dari apa yang telah dituliskan dalam bagian inti, dan (3) pemberian implikasi dan atau rekomendasi terkait dengan masalah-masalah yang telah dibahas dalam karangan ilmiah yang anda buat.

Setelah draf karangan ilmiah selesai di tulis, langkah terakhir yang dikerjakan oleh seorang penulis adalah memperbaiki draf. Dalam perbikan draf karangan ilmiah setidaknya perlu dilakukan kegiatan (1) menyunting bahasa, isi, model pengungkapan, dan format karangan ilmiah, (2) merombak kalimat-kalimat dan paragraph yamh naïf dan pedant menjadi kalimat dan paragraph yang enak dibaca. (3) memperbaiki daya tarik model pengungkapan, dan (4) menyegarkan tulisan dengan ilustrasi yang menarik. Perbaikan draf ini dapat anda lakukan sendiri sebagai penulis atau bila perlu mintalah bantuan pada prang lain yang memang mumpuni di bidang penyuntingan. Demikianlah sedikit tahapan membuat karya ilmiah yang dapat kami sampaikan mudah-mudahan bermanfaat buat Anda.

Langkah-langkah dalam menulis tulisan atau karya ilmiah
Langkah-langkah penulisan karya ilmiah pada umumnya meliputi empat tahapan, yaitu :
  1. Perumusan Masalah
Dalam membuat suatu tulisan atau karya ilmiah kita harus menentukan apa yang harus kita bahas untuk dijadikan suatu karangan atau karya ilmiah. Untuk menentukan hal itu kita harus mengetahui atau mencari informasi permasalahan apa yang dapat kita ambil untuk menjadi karangan yang sesuai dengan kemampuan kita. Pada dasarnya banyak hal yang dapat menjadi acuan atau dasar dari permasalahan yang dapat kita ambil seperti permasalahan relevansi pendidikan, kemiskinan, lingkungan hidup, sosialisasi politik, suksesi kepemimpinan nasional, ketergantungan di bidang teknologi, dampak negatif proses industrialisasi, dan yang lain.
Dalam menentukan permasalahan yang kita akan ambil ada hal-hal yang harus diperhatikan yaitu:
  1. Permasalahannya yang akan kita ambil atau tulis harus sesuatu yang baru dan sedang banyak dibicarakan atau dicari oleh banyak orang.
  2. Permasalahannya yang kita tulis sebisa mungkin sesuai dengan minat dan disiplin ilmu yang kita tekuni, sehingga kita lebih mudah untuk membuat tulisan dan mempertanggung jawabkannya.
  1. Pengembangan Hipotesis
Dalam membuat Tulisa atau karya tulis kita harus memperluas hipotesis yang kita miliki agar kita dapat memberikan berbagi solusi pemecahan masalah yang kita ambil. Fungsi utama hipotesis dalam karya tulis ilmiah ialah untuk mengarahkan imajinasi ilmiah kita agar bisa mengantisipasi apa yang akan terjadi jika kita berupaya memecahkan permasalahan yang kita hadapi dengan pendekatan-pendekatan tertentu.
  1. Pengumpulan dan Analisis Data
Dalam tulisan atau karya ilmiah pengumpulan data  sangat diperlukan untuk memperkuat hipotesis yang kita buat agar meyakinkan para pembaca mengenai solusi dari pemecahan masalah yang kita buat. Jika kita dapat menyakjikan data yang memadai maka karya tulis  kita akan menjadi lengkap dan dapat menjadi hal yang menjadikan acuan untuk para pembaca mempercayainya.

  1. Pengujian Hipotesis.
Dalam pengujian hipotesis ini bermaksud untuk menentukan posisi penulis berkaitan dengan permasalahan yang dibahas. Pada tahap ini tercapailah tujuan  pembahasan, sehingga dalam tahap ini penulis harus bisa memaparkan dengan jelas apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima. Untuk bisa melakukan pembahasan dengan akurat, kita sebaiknya banyak membaca teori-teori dan hasil-hasil penelitian yang terkait dengan topik karya tulis kita. Dengan berbuat demikian berarti kita telah mengambil dan menentukan posisi ilmiah bagi diri kita sendiri. Selanjutnya kita perlu menyimpulkan inti karya tulis kita, memberikan  saran atau  himbauan,   sesuai dengan temuan karya tulis kita tersebut.

Tujuan Tulisan atau karya ilmiah
  1. Tujuan dari suatu penulisan atau karangan ilmiah adalah sebagai berikut :
  2. Untuk meelatih kemampuan dasar dalam melakukan penelitian.
  3. Menumbuhkan etos kerja ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga bukan hanya sebagai konsumen ilmu pengetahuan, namun juga bisa menjadi produsen (penghasil) pemikiran serta mampu membuat karya tulis di bidang ilmu pengetahuan, khususnya selesai melakukan penelitian.
  4. Sebagai sarana atau tempat pelatihan mengungkap pemikiran maupun hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang metolodologis dan sistematis.
  5. Untuk menunjukan atau membuktikan keahlian dan pengetahuan ilmiah yang di miliki mahasiswa untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan mendapatkan pendidikan dan pengetahuan dari jurusannya.
  6. Karya ilmiah yang sudah di tulis di harapkan mampu menjadi sarana informasi pengetahuan antara sekolah dan masyarakat, serta bagi orang-orang yang berminat untuk membacanya.

Manfaat Karya Ilmiah
Dalam menuliskan suatu karangan atu karya ilmiah terdapat beberapa manfaat, yaitu: 
  1. Meningkatkan data secara jelas dan sistematis serta pengorganisasian fakta.
  2. Melatih untuk mengembangkan ketrampilan membaca dan memahami yang efektif.
  3. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber.
  4. Menambah ilmu pengetahuan atau memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.
  5. Mendapat kepuasan tersendiri atau memperoleh kepuasan intelektual.

Penyajian karya tulis ilmiah itu menyajikan fakta objektif secara sistematis, cermat, tepat, tulus dan benar. laporan tertulis yang diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.


Sumber :  (diambil dari sumber 12-01-2013 jam 21.25 WIB)
PENULISAN KARYA ILMIAH Oleh: Dr. SUGIHARSONO, M.Si. ( Dosen FISE- UNY Yogyakarta)

Rabu, 02 Januari 2013

Fenomena Sosial Tentang Banjir




Kutipan

JAKARTA, KOMPAS.com - Luapan Kali Krukut kembali menggenangi permukiman warga di Kampung Pulo, Pondok Labu, Jakarta Selatan. Tidak hanya di Kampung Pulo, luapan kali yang sama juga menggenangi permukiman warga di Kelurahan Petogogan dan Bangka.
"Naiknya sekitar jam enam sore kemarin sampai sedada. Sekarang sudah agak surut," kata Adi, warga RT 11 RW 03 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, saat ditemui Kompas.com, Sabtu (1/12/2012).


Pengartian Banjir

 Seperti kita ketahui Banjir merupakan sebuah fenomena alam yang sering terjadi disekitar kita atau dilingkungan masyarakat karena  terendamnya daratan akibat meluapnya volume air pada saat tertentu dan dapat disebut juga fenomena sosial yang sering terjadi disekitar kita.
Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air.  Dalam arti "air mengalir", kata ini juga dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya.

Banjir di Indonesia menurut para ahli hidrologi dibagi menjadi  3 (tiga), yaitu :

  1.  Karena sungainya meluap, biasanya terjadi akibat dari sungai tidak mampu lagi menampung aliran air yang ada disungai itu akibat debit airnya sudah melebihi kapasitas.
  1.  Banjir ini merupakan banjir yang terjadi akibat air yang berlebihan ditempat itu dan meluap juga ditempat itu. Pada saat curah hujan tinggi dilokasi setempat dimana kondisi tanah dilokasi itu sulit dalam melakukan penyerapan air (bisa karena padat, bisa juga karena kondisinya lembab,dan bisa juga karena daerah resapan airnya tinggal dikit) maka kemungkinan terjadinya banjir lokal akan sangat tinggi sekali.

  1.  Banjir akibat pasang surut air laut. Saat air pasang, ketinggian muka air laut akan meningkat, otomatis aliran air di bagian muara sungai akan lebih lambat dibandingkan bila saat laut surut. Selain melambat, bila aliran air sungai sudah melebihi kapasitasnya (ditempat yang datar atau cekungan) maka air itupun akan menyebar kesegala arah dan terjadilah banjir.

Faktor-faktor penyebab banjir adalah sebagai berikut :
  1. Faktor manusia
Penebangan pohon yang dilakukan banyak orang secara illegal menyebabkan berkurangnya resapan air sehingga dapat menyebabkan volume air yang mengalir kesungai atau dataran lebih rendah bertambah karena tidak ada lagi pohon yang meresap air.


Ketidak perdulian manusia juga sangat mempengaruhi fenomena banjir yang terjadi disekitar kita. Contohnya, “Pencemaran sungai menjadi salah satu faktor penyebab bencana banjir yang kerap terjadi di Jakarta. Hal itu disebabkan oleh sampah yang menumpuk dan kemudian menyumbat aliran sungai”( Penulis : Riana Afifah | Jumat, 13 Mei 2011 | 15:33 WIB (megapolitan.kompas.com)( Editor : Hertanto Soebijoto)).

  1. Faktor alam
Hujan lebat dapat menyebabkan banjir dan dapat membuat volume air sungai atau danau bertambah dan menyebabkan banjir disekitar wilayah tersebut.

Cara mencegah dan mengatasi banjir
  1. Jangan membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan sungai, menanam pohon untuk membantu resapan air.
Dalam mengatasi atau mencegah banjir dapt dilakukan dengan cara menjaja lingkungan sekitar tempat kita tinggal dengan cara tidak membuang smaph sembarangan, menjaga sungai dan tidak mencemari’a dengan membuang sampah sembarangan, menjaga sekitar aliran sungai, menanam pohon sebagai saranan yang membantu untuk meresap air hujan.
  1. Membersihkan sungai ,danau dan juga area disekitar sungai atau danau.
Dengan membersihkan sungai maka kedalaman air tidak menjadi berkurang dan tidak akan menyebabkan volume air menjadi meningkat.
  1. Membuat bendungan air untuk menampung sementara air.
Dengan membuat bendungan maka air hujan yang melewati aliran sungai dapat ditampung sementara agar tidak membuat volume air yang melewati sungai bertambah secara derastis. Dengan bandungan yang dibuat maka volume air yang melewati sungai dapat diatur agar tidak manyevbabkan abnjir.
  1. Membuat resapan air semaksimal mungkin disekitar kita.
Dengan membuat resapan air didaerah yang sering terjadi banjir dapat mengurangi volume air yang merendam wilayah tersebut dan bahkan jika resapan air yang dibuat sangan bagus atau tepat maka akan mengurangi resiko terjadinya banjir karena air akan diserap atau ditampung dalam resapan air tersebut dan tidak akan menyebabkan banjir.


Sumber : Diambil dari sumber 1 Januari 2013,(13.30).
http://megapolitan.kompas.com/read/2012/12/01/15552211/Banjir.Masih.Menggenangi.Kampung.Pulo

Istilah Kutipan, Abstrak, dan Daftar Pustaka

KUTIPAN
Kutipan merupakan suatu kalimat yang dituliskan untuk memberikan ide serta merupakan buah pikiran dari berbagai sumber(laporan, majalah, buku, internet, dan lainnya) lalu dituangkan dalam tulisan.
Beberapa fungsi Kutipan, yaitu :
  1. Sebagai bahan untuk menguatkan pendapat
  2. Menunjukan kecermatan yang lebih akurat
  3. Menunjukan kualitas ilmiah yang lebih tinggi
Pada umumnya kutipan terdiri dari 2 jenis, yaitu:
  1. Kutipan Langsung  : Kutipan yang diambil sama seperti aslinya tanpa ada perubahan sama sekali dan jika ada kesalahan maka pengutip tidak bertanggung jawab  atas kesalahan tersebut, tetapi pengutip boleh menyesuaikan dengan ejaan yang benar jika terdapat kesalahan dengan memberikan tanda-tanda tertantu. Contohnya huruf miring dengan kutip, garis bawahdan tanda kurung.
  2. Kutipan tidak langsung : Kutipan ini ditulis berdasarkan ringkasan yang telah dibuat dari kutipan aslinya tetapi masih memiliki maksud atau arti yang sama dari kutipan aslinya. Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan tulisan yang dibuat pengutip dan tidak perlu memberikan tanda petik, dan penyebutan sumber data dengan menggunakan catatan kaki.


ABSTRAK  
Abstrak merupakan suatu tulisan yang menjelaskan secara singkat mengenai tulisan yang buat, agar para pembaca akan mengetahui gambaran umum tentang tulisan yang dibuat oleh penulis. Didalam sebuah abstrak yang baik terdapat komponen-komponen didalamnya dan dengan urutan yang sesuai, agar dapat dimengerti dengan mudah oleh para pembaca.
Beberapa komponen dalam menulis abstraksi, yaitu:
  1. Kalimat yang digunakan sederhana
  2. Menghidari singkatan dan kalimat istilah yang tidak umum digunakan karean akan sulit dimengerti pembaca
  3. Panjang kata yang digunakan untuk abstrak harus diperhatikan , contohnya untuk penulisan ilmiah biasanya sekitar 150 kata.
Selain komponen diatas, dalam menulis abstrak kita juga harus menperhatikan beberapa hal, yaitu:
  1. Abstrak harus dapat menyampaikan seluruh isi dari materi tulisan
  2. Abstrak sebisa mungkin harus dapat memberikan kesan atau pesan yang bagus dan baik  agar pembaca merasa tertarik
  3. Abstrak harus dapat membuat pembaca mengerti tentang hal yang kita sampaikan atau kita tulis dalam abstraksi.
Abstraksi ada 2 jenis yaitu Abstraksi Indikatif dan informatif:
Abstraksi Indikatif adalah abstrak yang menyajikan uraiannya secara singkat padat dan jelas mengenai masalah dalam tulisannya , agar pembaca dapat memberikan penilaian yang sesuai terhadap karya tulis atau tulisan tersebut, maka pembaca dapat berfikir perlu atau tidaknya membaca tulisan asli.
Abstraks informative adalah abstrak yang menuliskan  keseluruhan tulisannya dalam bentuk yang singkat  tetapi benar-benar memberikan atau menyampaikan tulisan yang dia buat, yang disajikan dalam abstraksi informative biasanya berisi judul, penulis, instuisi, tujuan, metode,analisis laporan, hasil penelitian, dan kesimpulan.

Berdasarkan penyusunannya abstrak terbasi menjadi 2, yaitu:
Author Prepared Abstrct adalah abstrak yang disusun dan disiapakan oleh penulis abstrak itu sendiri.
Subject Expert Abstract adalah Abstrak yang disusun oleh seseornag yang bekerja atau memiliki profesi sebagai penulis abstrak.
DAFTAR PUSTAKA
 
Sebelum membahas pengertian dari daftar pustaka, saya akan memberikan penjelasan sedikit mengenai pengertian daftar. Daftar adalah sebuah catatan yang terdiri dari sejuamlah nama atau hal-hal lain yang disusun berdasarkan deret atau urutan tertantu.
Sedangkan daftar pustaka menurut  KBBI (Kamus Besar  Bahasa Indonesia) merupakan daftar yang terdiri dari judul buku, nama pengarang, penebit, tanggal dan lainnya,dan daftar pustaka ini biasanya ditempatkan pada bagian akhir dari sebuah laporan atau karya tulis lain.
 Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan pengertian daftar pustaka adalah Kalimat yang dituliskan mengenai sumber data atau bahan materi yang kita tuliskan. Dan yang dapa dituliskan itu berupa nama penulis, judul, dan lainnya.
Fungsi Daftar Pustaka
Fungsi dari daftar pustaka adalah untuk memberikan penjelasan mengenai sumber data atau informasi yang kita dapatkan, baik itu dari internet, buku, majalah, hasil penelitian dan lainnya. Agar kita dapat memberikan penjelasan bahwa tulisan yang kita buat itu berdasarkan dari sumber-sumber yang kita sebutkan didaftar pustaka.
Secara umum tatacara menulis daftar pustaka adalah sebagai berikut:
Nama penulis. Tahun. Judul buku. Kota. Penerbit.
Contoh menuliskan daftar pustaka :
  1. Dari  Buku atau  majalah
Ahmadi. 1990. Belajar singkat. Depok:Terbit Terus.
Jika menggunakan nama asing biasanya dibalik cara penulisannya, contoh:  Jhon van
Van, Jhon.2003.Technology simple.West:Universal Simple.
  1. Dari Internet
Ahmadi, N.(2002).Singkatan kalimat(online).Tersedia: Http://jenis2klmt.blogg.com/2002/11/singkatan-kalimat.html. (12  april 2007).
  1. Dari jurnal penelitian
Ahmadi.2008.Meningkatkan karya tulis pelajar smp.(Jurusan Bahasa Nomor 06 Volume 1 Thaun II).Depok:Balai Bahasa jawa.

Sumber:   Di ambail dari sumber (31 Desember 2012, Sekitar jam 22 .30 WIB).
http://winarnotugas.blogspot.com/2012/12/kutipan-abstrak-dan-daftar-pustaka.html
http://christynatalia55.blogspot.com/2012/12/kutipan-abstrak-dan-daftar-pustaka.html